2.1. Jenis Fish
Ada bermacam-macam jenis ikan (fish) yang terdapat didalam lubang bor. Jenis, ukuran, kekuatan atau compression stress dan tension failure alat-alat yang akan dipancing tersebut serta bentuknya dapat bermacam-macam bergantung dari situasi serta penyebab dari adanya ikan tersebut :
1. Pipa bor (DP) atau pahat (Bit) terjepit
2. Pipa bor (DP) lepas atau patah
3. Pahat terlepas seluruhnya atau sebagian terjatuh kedalam lubang bor
4. Pipa selubung (casing) terjepit, pecah atau lepas
5. Kabel swab, kabel logging atau kabel REDA yang putus
6. Peralatan atau benda-benda lainnya yang terjatuh kedalam lubang bor
Jenis, ukuran, bentuk ikan, situasi dan kondisi lubang bor. Pada proses fishing tersebut, akan banyak menentukan cara pemancingan serta alat yang diperlukan.
2.2. Identifikasi Permasalahan Pemboran
Sebelum kita mulai operasi pembersihan lubang bor dari ikan atau “fish” yang tertinggal maka kita harus menentukan dulu perincian serta cirri-ciri dari “ikan” `tersebut serta kajian kenapa fish tersebut bisa terjadi kejadian seperti itu.
Sebagai contoh, pipa bor terjepit sebelum atau dalam pembebasan, perlu diketahui ukuran pipa, ukuran lubang bor, tempat jepitan, sebab pipa bisa terjepit dan seterusnya. Contoh lain, pipa bor patah dan tertinggal dalam lubang bor maka perlu diketahui ukuran pipa, ukuran lubang bor, serta berapa yang tertinggal, bagaimana bentuk patahan, lokasi terjadinya patahan, apakah lubang bor miring dan lain sebagainya.
2.3. Penyebab terjadinya Fishing Job :
1. Faktor Manusia (Human Error).
2. Open Hole Testing.
3. Kegagalan Mekanis (Mechanical Failures).
a. Kegagalan pompa (pump failures).
b. Kegagalan peralatan pengangkat.
c. Kegagalan peralatan bawah permukaan.
4. Faktor Formasi.
5. Faktor Deviation, Dogleg dan Crooked hole.
2.3.1.Faktor Manusia ( Human Error)
Contoh yang umum dari kesalahan manusia adalah menjatuhkan hammer, crowbar, tong jar, petol wrench atau beberapa peralatan-peralatan kecil lainnya kedalam lubang sumur. Hal ini jelas menjadi penyebab pekerjaan memancing (fishing job).
2.3.2. Open Hole Testing
Open Hole Testing mempunyai resiko terbesar dari terjepitnya pipa dan berakhir dengan pekerjaan memancing (fishing job) selama dilakukan pengujian sumur lubang terbuka (open hole testing). Di tempat itu, dimana pengetesan alat-alat dapat / bisa tertinggal dan pada formasi yang sedang dilakukan pengujian untuk waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan peralatan-peralatan pemboran menjadi terjepit.
2.3.3. Mechanical Failures (kegagalan mekanis)
2.3.3.1. Pump Failures (kegagalan pompa)
Pada umumnya masalah mekanis yang banyak terjadi adalah kegagalan pompa. Hal ini banyak menimbulkan masalah dalam proses operasi pemboran sehingga kemungkinan untuk dilakukannya fishing job besar sekali.
2.3.3.2. Kegagalan Peralatan Pengangkatan (Hoisting Equipment Failures)
Salah satu masalah mekanis serius yang banyak terjadi adalah kegagalan peralatan pengangkat. Salah satu contoh dari masalah-masalah tersebut adalah putusnya drilling line, gagalnya crown block atau traveling block, sistem pengereman dari drum draw works. Hal-hal tersebut sangat membahayakan, karena dapat mengakibatkan jatuhnya peralatan pemboran ke dalam sumur yang dapat berakhir dengan pekerjaan memancing (fishing job) dan menimbulkan resiko yang sangat besar bagi para pekerja. There is no excuse for dropping the blocks.
2.3.3.3. Kegagalan Bawah Permukaan ( Down Hole Failures)
Kegagalan bawah permukaan mencangkup hilangnya cone dari bit, putusnya pipa pemboran, kegagalan pipa mekanis peralatan-peralatan bawah permukaan, washed out tools joints, cracked pins dan split boxes. Semua perlengkapan rig seharusnya diberikan perawatan dengan hati-hati sekali, kekurangan-kekurangannya harus di inspeksi dan dilengkapi dan mengoperasikan perlengkapan-perlengkapan rig harus pada batas design yang telah dianjurkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya fishing job karena disebabkan oleh kondisi di bawah permukaan. Cara-cara pengoperasian peralatan bawah permukaan perlu diperhatikan ketika melakukan pemboran pada formasi yang bermasalah.
2.3.4. Formation Factor
Shale sangat penting dan special karena lebih dari 50% pemboran berada di lapisan shale ini. Kemungkinan persentase terbesar penyebab hole problem dan fishing jobs biasanya terjadi karena formasi ini. Seperti masalah sloughing shale dan swelling clay.
2.3.5. Deviation, Dogleg dan Crooked
Masalah yang paling sulit biasanya disebabkan oleh pembelokan lubang, dogleg, dan kondisi lubang yang berbelok-belok (crooked hole) selama pemboran. Masalah yang terjadinya biasanya key seats, wall sticking, meningkatnya drag dan torque, accidental side tracking, pembersihan lubang, stabilitas lubang, kesulitan pada saat running drill string dan cementing casing dan pengunaan casing ketika pemboran dalam.
Masalah juga bisa terjadi selama proses produksi sumur, termasuk casing, tubing dan penggunaan rod pada peralatan pengangkatan buatan (artificial lift).
0 komentar:
Posting Komentar